Rabu, 17 Juli 2013

BERSIH HATI DIHARI RAYA LEBARAN





Allahuakbar, Allahuakbar,Allahukabar
Kumanadang Takbir sejak Bedug Magrib membahana langit menggetarkan hati, tak ada kuasa yang dapat menghentikannya, kemenangan umat muslim telah tiba, sebulan penuh berpuasa, menahan haus lapar dan kesabaran dalam menjalankan perintah puasa. Alunan takbir, tahlil dan tahmid berkumandang sampai pagi menjelang sholat Idul fitri.
Perjuangan satu bulan penuh yang penuh dengan ujian dan cobaan jasmani ini seharusnya memberikan manfaat bagi ruhani kita. Pengendalian diri selama ini melawan hawa nafsu dan keinginan yang tidak baik, hendak nya membuHKAN  hasil untuk meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa. Tanpa ada perubahan positi maka perjuangan selama ini akan menjadi tanpa makna.
Mulai jam 5.30 sebagian besar umat muslim sudah bersiap menuju tanah lapang atau Masjid untuk menjalankan sholat Idul fitri, tua muda  dari anak sampai kakek-nenek, semua berjalan dengan dominasi pakaian warna putih, sungguh suatu pemandangan yg hanya terlihat satu tahun sekali. semua Masjid tidak mampu menampung jemaah yang datang, mereka yang tidak kebagian tempat didalam membawa koran sebagai alas sajadah. Shaf/barisan sholat yang terjajar rapi dengan senyum setiap jamaah , menyajikan nuansa kemenangan perjuangan menjalani puasa Ramadhan.
Inilah kekuatan umat Islam yang tidak terlihat dalam sholat Jamaah setiap harinya, apabila momentum ini dapat dipertahankan samapai lebaran berikutnya betapa dasyatnya syiar dan keagungan Agama Islam. Masjid terlihat kosong saat takbir dilantunkan setiap hari, rata2 hanya dua atu tiga shaf saat shalat berjamaah, Kemana perginya para jamaah ini?
Selesai menjalankan sholat kemudian menikmati hidangan khas lebaran dirumah, Opor ayam, semur daging , ketupat dan lontong mendomonasi makanan yang disediakan setiap rumah tangga muslim. seluruh keluarga saling memaafkan diikuti dengan mengunjungi tetangga sekitar untuk saling silahturahmi dan bermaaf-maafan. senyum selalu tersungging setiap orang saat itu, kebahagiaan terpancar seluruh warga menjadikan pagi lebaran ini terasa Indah, momentum ini apabila dapat terjaga akan menciptakan nuansa masyarakat yg saling menghormati dan pemaaf.
Lebaran bagi anak-anak adalah saat menambah uang saku, setelah shalat Id mereka bersama kawan-kawannya mendatangi rumah kerumah, mereka mengumpulkan Angpao yang diberikan setiap penghuni rumah, lebaran kedua mereka mulai menyerbu Mall dan tempat wisata untuk menghabiskan angpao yang didapat.
Silahturahmi kepada sanak saudara, teman, sahabat dihari lebaran ini menjadikan juga jalanan macet, karena semua orang keluar rumah untuk  melakukan aktifitas ini, tak ketinggalan berkunjung ke makan memberikan doa dan tabur bunga kepada anggota kelurga yg sudah meninggal, makam terlihat penuh saat lebaran ini.

Kemenangan hati menuju hati yang fitri merupakan modal awal Bangsa ini untuk menuju kemenangan di semua sektor kehidupan, apabila kebersihan hati terus terjaga akan mengikis budaya korupsi , dengan hati yang bersih kita mengetahui hak dan kewajiban kita, halal dan haram sudah diajarkan setiap saat kita mendengarkan ceramah agama. sayangnya begitu puasa dan lebaran usai, nuansa keagamaan saat lebaran makin lama menghilang samapai Puasa Ramadhan berikutnya.
Semoga kita umat muslim dapat menjadikan momentum lebaran ini saebagai motor penggerak perubahan di dalam bermasyarakat dan bernegara ini’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar